Anak-anakku. Di Syracuse, aku menitis selama 3 hari penuh, dalam usaha besar untuk mentransformasikan dan mengubah hati manusia.
Aku juga menangis dengan mengharapkan hukuman yang hebat akan datang, sia-sia! Manusia terus berjalan di jalan pemberontakan terhadap TUHAN dan menolak hukum kasihNya.
Peringatanku yang menyakitkan terus diabaikan, air mataku yang sakit ditertawakan.
Tarik pedang duka ini dari Hatiku, selalu mencari tempat dan waktu untuk menyalurkan panggilanku dan mengajukan doa-doa yang berapi-api serta korban-korban dalam pembenaran bagi Keadilan Ilahi dan Hatiku.
Taati mesej-mesej kasihku, keringkan Air Mata ku dengan cinta murni dan tanpa syaratmu.
Damai Marcos. "Damai".